Praktikum Simulasi Push Button dan LED Array Proteus



KOMUNIKASI DATA
PRAKTIKUM SIMULASI PUSH BUTTON
DAN LED ARRAY PROTEUS

Untuk mendapatkan file yang asli klik download. --> Download



1.      TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum simulasi push button dan led array proteus.

2.      ALAT DAN BAHAN

-          Hardware
o   Komputer
-          Software
o   Code Vision AVR
o   Proteus
-          Alat Lain
o   Note
o   Alat tulis

3.      TEORI SINGKAT

Dengan software yang sama , Proteus dan Code Vision AVR , membuat simulai baru yang menambahkan push button. Dengan adanya push button maka akan mengatur LED tersebut itu hidup atau mati.
Dan mengubah konversi dari Binary menjadi decimal, hexa, dan octal. 


4.      METODE PERCOBAAN

a.       Siapkan Proteus dan Code Vision AVR pada PC yang akan digunakan.
b.      Masuk ke Proteus . Dan buat rangkaian LED seperti gambar dibawah ini.


c.       Buat program di Code Vision AVR seperti gambar ini.
d.        Dan kerjakan atau run program pada ATMega32 yang sudah kita rangkai sebelumnya.

5.      HASIL PERCOBAAN PRAKTIKUM

6.      PEMBAHASAN

-          Dari program untuk menjalankan data ada sedikit perubahan dari sebelumnya pada jurnal praktikum pertama. Yaitu
Binary
Decimal
Octal
Hexa
0b00000001
1
01
0x01
0b00000010
2
02
0x02
0b00000100
4
04
0x04
0b00001000
8
010
0x08
0b00010000
16
020
0x10
0b00100000
32
040
0x20
0b01000000
64
0100
0x40
0b10000000
128
0200
0x80
0b11111111
255
0377
0xFF

Dari data diatas maka, dapat diketahui bahwa nilai dari code bisa diubah sesuai dengan ketentuan si programer.
-          Button berfungsi sebagai saklar LED. Dengan Button kita dapat mengatur hidup nyalanya sebuah LED dan mengatur banyak lampu yang menyala dengan code seperti tabel diatas.
-           
Posisi button dapat di ketahui dari PIN port yang digunakan. Lihat gambar dibawah ini. Untuk mengetahui posisinya.
Dapat dilihat digambar tersebut terdapat PA0, PA1 dan seterusnya. Itu dapat diartikan bahwa yang digunakan untuk input  atau sebagai button adalah Port A PIN 0. Dan seterusnya.
            Dapat di lihat juga setiap PIN juga harus memiliki kode yang berbeda.


-          Setiap PIN yang digunakan memiliki code yang berbeda pada setiap fungsi yang ingin digunakan. PIN yang digunakan harus sesuai dengan tombol yang akan digunaan pula. Misalkan tombol 1 di pasang dengan PORT A, PINA.0, maka pengaturan lampu LED jika tombol 1 lalu LED 1 menyala. Dan seterusnya.
Dapat dilihat pada gambar ini, bahwa PINA.0 ==0 maksudnya adalah yang di setting disini adalah Port A PIN  0.



-          Kita dapat mengubah semua code yang ingin di buat seperti.




7.      KESIMPULAN
Dari semua bilangan konversi yang mana itu Binary, Decimal, Octal atau pun Hexa. Kita dapat menggunakannya sebagai kode yang di pakai untuk jumlah lampu atau lampu mana yang menyala saat di tekan dengan tombol yang telah di siapkan sebelumnya.
Tombol yang di sambungkan ke ATMEGA32 dan telah tersambung dengan LED mengatur LED untuk menyala dan mati. Berfungsi layaknya seperti saklar.
Dengan adanya Hexa, Decimal atau pun Octal, maka kode yang berada di Code Vision AVR dapat di persingkat. Misalnya dari “ 0b11111111” diubah menjadi Hexa “0xFF”. Menjadi sangat singakat dan lebih terlihat terorganisir.
Penggunaan konversi bilangan dapat di sesuai kan dengan kebutuhan si pembuat kode. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemeliharaan Preventive Komputer dan Solusinya

Praktikum Simulasi ADC (Analog to Digtal Converter)

Langkah dan Hasil Pengamaran Trouble Shooting